Di sini saya akan berbagi sedikit penjelasan masalah
“Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan”
untuk lebih lanjutnya bisa diliat atau di baca dibawah ini.
Di sini Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
di bagi menjadi 4 bagian yaitu :
1.Pendekatan
Kesusastraan
Sastra
dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi
gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya
dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya
melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Secara morfologis,
kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat
imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan.
Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau
bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Ada
tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori
sastra, dan karya sastra.
11.
Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan
metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu
sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
- Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
- Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga perkembangan yang terbaru.
- Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.
- Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal
tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya
sastra
Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan.
- 2. Teori sastra adalah
asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
-
3. Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang
baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
Karya
sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan
masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan,
dan amanat yang dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca
harus mampu mengapresiasikannya. Pengetahuan tentang pengertian sastra belum
lengkap bila belum tahu manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra
itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1.
Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang
disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan
memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang
disajikan.
2.
Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup
para tokoh dalam karya.
3.
Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan,
pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4.
Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat
nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat
digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi
pembacanya.
5.
Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang
keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut
dalam waktu tertentu.
Menurut
Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya
Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara
bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa
berada dibawah lingkup kebudayaan.10 Namun pendapat lain ada yang mengatakan
bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan
yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi.
Masinambouw
menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada
manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di
dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai
sarana berlangsungnya interaksi itu.
Masalah
sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena
materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan
sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni
didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat
Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1.
Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg
biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2.
Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak
positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai
budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan
mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia
bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
2. IBD Yang Di
Hugungkan Dengan Prosa
Istilah
prosa banyak padanannya kadang-kadang disebut naratif fiction, prose fictic,
atau hanya fiction saja dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering
diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita
atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang
dihasilkan oleh daya khayal yang dipakai pada roman, novel dan cerita pendek
Prosa
adalah karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak
terikat rima dan irama.
Jenis-jenis Prosa
: Prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama meliputi
1.
Dongeng-dongeng
2.
Hikayat
3.
Sejarah
4.
Epos
5.
Cerita pelipur lara
Prosa baru meliputi
1.
Cerita pendek
2.
Roman/ novel
3.
Biografi
4.
Kisah
5.
Otobiografi
3. Nilai –
Nilai dalam Prosa Fiksi
Prosa
fiksi dalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat
sastra, nilai-nilai prosa fiksi diantaranya adalah :
1.
Memberikan wawasan, karena yang diperoleh pembaca adalah pengetahuan tentang
nilai – nilai prosa fiksi.
2.
Memberikan inforrmasi, karena yang di peroleh pembaca bukan hanya wawasan tapi
juga informasi yang banyak dari berbagai tokoh prosa fiksi di dunia.
3.
Memberikan kesenangan, selain memberikan wawasan dan informasi juga dapat
memberikan kesenangan pembaca yang di selilingi dengan sejarah – sejarah zaman
dahulu kala.
4.
Memberikan warisan, dapat di berikan kepada cucu – cucu kita untuk bekal mereka
nanti dalam memdalami prosa fiksi tersebut.
4. IBD yang berhubungan dengan puisi
Seni/Sastra
adalah suatu kebudayaan yang dibuat oleh manusia. Seni adalah sebuah karya yang
dibuat manusia, sedangkan sastra adalah suatu bahasa yang dibuat manusia. Puisi
dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar dalam Ilmu Budaya Dasar. Puisi
adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan
Tuhan melalui bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan
kata-katanya.
Kepuitisan,
keartistikan puisi dapat dibangun dengan menggunakan:
a.
Figura bahasa seperti personifikasi,
metafora, perbandingan dan lain-lain.
b.
Kata-kata ambigu.
c.
Kata-kata yang berjiwa berisi perasaan
dan pengalaman penyair.
d.
Kata-kata konotatif yang diberi tambahan
nilai rasa dan asosiasi tertentu.
e.
Pengulangan yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal yang dilukiskan.
Adapun
alasan-alasan yang menjadi dasar penyajian dari penyair puisi pada perkuliahan
Ilmu Budaya Dasar (IBD) antara lain:
1) Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Puisi
biasanya merupakan suatu bentuk eskpresi diri dari pengalaman hidup sesorang
atau memiliki kekuatan tersendiri untuk memperluas pengalaman hidup aktual
dengan jalan mengatur dan mensintesekannya.
Puisi
juga mampu menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang
dituangkan penyair kedalam puisinya, dimana manusia ingin menunjukkan
ke-eksisannya dalam kehidupan, dimana imaginative entry yaitu kemampuan
menghubungkan pengalaman hidup dengan puisi yang dihasilkan.
2)
Puisi Dan keinsyafan/Kesadaran Individual
Puisi
yang mengajak mahasiswa untuk menjenguk hati/pikiran manusia, karena puisi
bisanya mampu menyentuh sisi-sisi yang mengenai perihal :
a)
Topeng yang dipakai manusia dalam dunia
nyata.
b)
Berbagai peran yang diperankan orang
dalam dalam menampilkan dirinya di dunia atau lingkungan masyarakat.
3)
Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi
juga memberikan pengetahuan kepada manusia/makhluk sosial yang terlibat issue
dan permasalahan sosial. Secara imajinatif puisi lewat penafsiran tentang
situasi dasar kondisi manusia sosial. Puisi juga menjadikan manusia sadar akan
pengetahuan akan lingkungan sekitarnya, dimana manusia terlibat dalam masalah
sosial.
4)
Puisi & Nilai-Nilai
Dalam
bahasa puisi banyak sajian nilai-nilai ( value ) yang bermanfaat bagi
lingkungan hidupnya. Kita akan mendapatkan laki-laki atau perempuan yang telah
siap terhadap terhadap moral dan etika yang telah menjadi pilihannya.
Dipandang
dari segi isinya puisi yang bagus merupakan ekspresi yang paling benar atas
keseluruhan kepribadian manusia dan karena itu ia dapat menyampaikan
secara luar biasa keinsyafan pikiran dan hati manusia terhadap pengalaman dan
peristiwa kehidupan.
Sumber
:
http://gustianharfiansyah.blogspot.com/2011/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
http://zha-restyanie.blogspot.com/2013/03/pendekatan-kesusastraan.html
http://rajul-al.blogspot.com/2012/01/makalah-karya-sastra-dan-seni-dalam-ibd.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar